Halo sahabat semua
Kota Demak merupakan kota historis yang sangat terkenal. Tentu saja histroris para wali, yang mana menjadi pusat berkumpul para wali songo dulu. Dan salah satu sunan wali songo pun berasal dari kota Demak, asli dari situ, yaitu sunan Kalijaga. Masjid Agung Demak merupakan peninggalan beliau yang sangat historis. Sampai sekarang masjid itu masih utuh walaupun berbagai macam renovasi telah dilakukan, tapi tetaplah asli pada yang dulu. Di jauh berkilometer dari pusat kota Demak, sebuah desa berdiri melewati area persawahan yang sangat luas. Desa itu bernama Kenduren. Kata kenduren berasal dari kata Kenduren. Desa Kenduren diapit oleh beberapa desa. Bagian barat, diapit oleh desa Bungo. Tenggara bagian kanan, diapit desa Jetak. Bagian kiri tenggara, diapit oleh Ngawen dan Wedung. Sebelah selatan, diapit oleh desa Tempel. Sebelah utara diapit oleh desa Weding. Sebelah Tenggara timur bagian utara diapit oleh desa Turi. Dan sebelah timur agak jauh diapit oleh mijen. Semuanya masih masuk dalam wilayah kabupaten Demak. Dari pusat Demak, jika dilalui melalui desa Kenduren malah dekat ke Jepara. Karena hampir bersebelahan dengan Jepara. Desa Kenduren merupakan desa termasuk pensuplai pangan yang besar, yang berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan pangan di negeri ini. Setiap musim panen, berton ton hasil padi dikirim untuk memenuhi kebutuhan pangan. Sebagian besar penduduk desa Kenduren bermata pencaharian sebagai petani. Sebagian lagi sebagai pedagang. Banyak penduduk merantau ke luar Jawa untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup. Biasanya jika tinggal di desa, memang bermata pencaharian sebagai petani. Hiburan diadakan setahun sekali yaitu wayang kulit. Hal itu menjadi tradisi turun menurun yang mana setahun sekali diadakan pesta desa sebagai hiburan untuk masyarakat. Seiring berjalan waktu, desa Kenduren sudah maju. Semuanya berubah sesuai perubahan zaman, seperti jalan raya yang dulu belum sepenuhnya baik, dan kini membaik. Jembatan yang dulu dari kayu, sekarang sudah sangat kokoh, bahkan kendaraan masyarakat pun berubah, yang mana dulu transportasi khas yaitu dokar, sekarang diganti menjadi mesin. Desa Kenduren baru memiliki strata sampai tingkat Aliyah ( SMA ). Rata rata setelah lulus, anak anak di sana melanjutkan pendidikan atau kuliah di berbagai kota di Indonesia, dan sesekali pulang kampung. Foto yang saya masukkan merupakan sebagian kecil bangunan berpengaruh yang ada di desa Kenduren. Melalui bangunan itu tumbuh insan cerdas, dan bertakwa, dan juga pusat desa sebagai lembaga pemerintahan desa yang mengatur seluk beluk desa agar tercipta keharmonisan yang anggun. Balai desa, rumah saya tepat berada di depannya. Sedang SD Kenduren 2 adalah SD yang saya ceritakan pada Anda di blog, yang mana lokasinya menjorok ke bawah dari tanah atas. Sehingga sering terkena genangan air yang cukup dalam. Sekarang sudah tidak lagi eksis, meskipun begitu bangunan bersejarah itu akan tetap eksis dan menjadi saksi lahirnya banyak generasi bangsa yang berkontribusi untuk bangsa dan agama. Amiinnn .. Tentang Kenduren : Lurah/pemimpin : H. Muannam Zuhri Lokasi : Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak 59554, Jawa Tengah, Indonesia. |
Masjid Jami Al Manar
Masjid Baiturrahman
Balai Desa
SD Kenduren 2
|